Awal tahun 2008 yang lalu, kami berdoa
"Tuhan, jika Engkau berkenan dan jika semua sesuai dengan rencanaMu, maka kami berharap tahun ini kami akan mendapat keturunan."
Dan...apa yang kami harapkan ternyata terjadi....
Anakku,
Ibu akui kadangkala aku ragu untuk menghadirkanmu di dunia. Ibu sering membuat berbagai alasan supaya engkau tidak hadir. Ibu selalu mengatakan tidak siap walaupun ibu sudah berusaha menyiapkan diri. Hampir 2 tahun ibu mengatakannya. Maafkan ibu sayang...
Walaupun ibu mengatakan tidak siap, tetapi ayah sudah sangat menantikan dirimu :)
Saat ayah berulang tahun, sebetulnya ibu ingin memberinya kejutan bahwa kau telah hadir di dalam tubuhku. Sayangnya Tuhan belum mengijinkanmu untuk hadir. Tak mengapa sayang, kau tetap kami nantikan.
Saat ibu bertemu tante Dewi dan tante Dewi menawarkan ibu kerja, ibu mengajukan syarat bahwa beliau tidak berkeberatan jika kau hadir, dan tante Dewi mengijinkannya.
Namun, ketika rekan bu Dewi mewawancara ibu dan menganjurkan ibu menunda hadirnya dirimu, ibu kembali ragu. Namun, Dia berkehendak lain.
Saat bulan April kami berdua pergi ke Bandung, kami sama sekali tidak menyangka bahwa engkau sudah hadir. Ibu pikir ibu tidak akan mendapatkan dirimu. Jadilah ayah dan ibu pergi menggunakan pesawat dan bepergian tanpa kenal lelah bertemu dengan teman-teman.
Anehnya, saat teman ibu, om Victor, ingin mengajak teman-teman ibu untuk berkumpul, ia mengatakan bahwa ia akan merayakan jabang bayi yang hadir di tubuh ibu.
Belum lagi tiba-tiba ibu berpikir kalau kau benar-benar hadir saat berbicara dengan tante Winny. Walaupun dalam pembicaraan itu ibu mengatakan bahwa kau belum akan hadir, namun pikiran itu muncul begitu saja. Dan perasaan ibu lebih kuat muncul saat ibu bermimpi mengasuh seorang anak kecil.
Anakku, ketika ibu mulai bekerja, ibu belum menyangka bahwa kau sudah hadir. Namun, saat ibu melakukan tes karena jadwal haid ibu tertunda, kami mendapatkan hasil bahwa kau benar-benar hadir dalam tubuhku.
Kami masih bingung saat itu karena ibu baru mulai bekerja, namun ketika ayah dan ibu pergi ke dokter, kami akhirnya bertekad untuk mencintaimu apapun yang terjadi.
Anakku...kami sayang dirimu...
Kau lahir dari cinta kami...
Tuesday, June 10, 2008
Lahir dari cinta kami
Posted by aa-ade at 8:42 PM 0 comments
Subscribe to:
Posts (Atom)